Latest News

FISIOLOGI PENYELAMAN

A.    Pernafasan

            Udara masuk ke paru-paru melalui suatu sistem berupa pipa yang semakin menyempit (bronchi dan bronchioles) yang bercabang di kedua belah sisi paru-paru dari saluran udara utama (trachea)Waktu menarik nafas (inspirasi) dinding dada secara aktif tertarik keluar oleh pengerutan otot-otot dinding dada, dan sekat rongga dada (diafragma) tertarik ke bawah. Berkurangnya tekanan di dalam menyebabkan udara mengalir ke paru-paruHembusan nafas keluar (ekspirasi) disebabkan karena mengerutnya paru-paru dan dinding dada yang mengikuti perkembangan. Tekanan yang meningkat di dalam dada memaksa gas-gas keluar dari paru-paruPengukuran fungsi pernafasan yang berhubungan dengan penyelaman :

1.  Kapasitas Total Paru-Paru (Total Lung Capacity /TLC)
Jumlah volume gas yang dapat ditampung oleh kedua paru-paru bila terisi penuh (5-6 liter).
2.  Kapasitas Vital (Vital Capacity/VC)
Volume gas maksimal yang dapat dihembuskan keluar setelah dihirup secara maksimal (4-5 liter).
3.  Volume Sisa (Residual Volume/RV)
Jumlah gas yang tertinggal di paru-paru setelah dihembuskan secara maksimal (1,5 liter).
4.  Tidal Volume (TV)
Volume gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru selagi suatu putaran pernafasan sedang istirahat secara normal (0,5 liter).
5.  Volume Pernafasan Permenit (Respiration minute Volume/RMV)
jumlah gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dalam satu menit, yaitu TV x frekuensi pernafasan = RMV).
6.  Kapasitas Vital Sewaktu
Bagian dari vital capacity yang dapat dihembuskan dalam waktu tertentu biasanya satu detik. Pada orang dewasa yang sehat ini harus melebihi 75% dari FVC.
 
Parameter-parameter mekanis berfungsi :
1.      Resiko barotrauma paru waktu naik
2.      Kecepatan dimana penyediaan udara tekan akan terpakai habis
3.      Kedalaman maksimal untuk penggunaan snorkel yang aman
4.     Terjadinya kelelahan nafas dikarenakan alat-alat pernafasan dari peralatan selam yang kurang lengkap dan berdaya guna
5.  
Terjadinya kekurangan oksigen dikarenakan ventilasi paru-paru yang tidak cukup.

            Gas cenderung untuk berdifusi dari daerah dengan tekanan partial tinggi ke daerah lain dimana tekanan partialnya lebih  rendah yaitu karena selisih tekan Keseimbangan terjadi dengan masuknya oksigen ke aliran  darah dari paru-paru dan dengan masuknya Karbon dioksida dari aliran darah ke paru-paru.

 Difusi gas dipengaruhi oleh
1.      Kelainan-kelainan pada dinding alveoli
2.      Peredaran pembuluh darah halus yang tidak sempurna mengurangi suplai darah ke alveoli

           B.     Peredaran Darah

            Suplai darah memberikan pada jaringan-jaringan tubuh , darah beroksigen dari paru-paru dan mengeluarkan sisa dari jaringan (CO2) ke paru-paru untuk dikeluarkan.Volume darah biasanya konstan selama hidup, tetapi kecepatan peredaran darah sangat berbeda tergantung pada kebutuhan oksigen oleh jaringan.Tekanan dan volume darah harus tetap berada pada batas tertentu agar jaringan-jaringan tidak kekurangan oksigen,  atau mencegah pecahnya arteri. Tekanan darah saat istirahat normal adalah 120-140 mmHg saat jantung mengkerut (sistolik) dan 70-80 mmHg sewaktu diantara denyutan jantung (diastolik).

          C.    Pengawasan Pernafasan

            Untuk mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida, volume pernafasan semenit harus seimbang dengan pemakaian oksigen dan kecepatannya menghasilkan karbon dioksida. Hal ini menerangkan mengapa ketidaksadaran dapat terjadi bila melakukan hyperventilasi sebelum penyelaman tahan nafas.

Dikutip dari buku :
Judul               : Petunjuk Umum Selam Olah Raga, Wisata Dan Rekreasi
Pengarang       : Baroeno Ariadno dan SuhodoKartarahardja
Tahun              : 2001
Penerbit           : Dewan Instuktur Selam Indonesia


1 Response to "FISIOLOGI PENYELAMAN"

  1. How do casinos help you make a win? - Dr.MCD
    Most casino players make 경상남도 출장안마 great money betting online and bet on NFL games, 태백 출장마사지 so it can be 경상북도 출장마사지 very easy to find 김해 출장마사지 a good sportsbook, 상주 출장안마 especially if you want to

    BalasHapus